"Aku ingin kau serupa pagi, dengan cahaya matahari yang merekah, wangi embun yang menyeruak, yang begitu menawarkan harapan"
Aku mencintai Desember dengan segala yang ada di dalamnya. Dengan segala harapan, mimpi, bimbang, ragu, cinta, rindu, kesal, dan apapun yang mengisinya.
Lebih tepatnya, semua karena kau ada disana, dengan senyum yang menorehkan harapan dan sedikit lesung pipi yang menawan.
Kau yang serupa pagi kala Desember itu, aku merindukannya. Yang kini hanyalah kepingan kenangan tersisa, dengan aku yang selalu mengingatnya sambil tersenyum, dan mungkin juga ditemani tetes demi tetes air mata dan sedikit luka.