Ah, matahari terbit itu kurasa adalah kau.
Hingga suatu saat, kau tak lagi secerah matahari. Bersembunyi sendiri dalam sepi. Melisut di balik kabut. Tak ingin kutanya, tak ingin bicara.
Ah, kau sudahlah lupakan saja. Seharusnya tak begini. Aku tak ingin hari" kita menjadi suram seperti ini. Aku ingin kau kembali melemparkan tawa dan cahaya seperti dulu. Aku ingin kita bersama-sama lagi. Agar bisa berdua kita, berlari melacak masa tua bersama.
Sudahlah, maafkan aku kalau sempat tatap mataku tak sengaja menamparmu.
Beginilah hidup, langit mendung tak selamanya hujan bukan? Mungkin ia hanya ingin mengingatkan kita, untuk lebih dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar