Pages

Sebuah Perjalanan

aku terpasung pada suatu titik. dan pemasungnya adalah dia, yang yang tak pernah lari dari perannya sebagai tokoh utama mimpiku

Minggu, 30 September 2012

masih 29 september 2012

yang ini kejadiannya di seker...

masuk, pengap, panas...
semua orang menoleh..
5 detik kemudian kembali ke aktivitasnya masing-masing..

iqbal, nofal, kucrit, tazki, alvin, lagi maen kartu
mus, gigih berduaan di pojok nonton paranormal activity
hasya nyetempel piagam..

al : we arum rek.. ****m

a : he ojok he wes mandeg.. hibur aku ae yang patah hati

a : nonton opo rek

m, g : mau tau aja.. kepo deh lo. *sambil nutup leptop*

a : rek...hiburen aku aaa :'(((

k : rum..ayo tak ramal

a : ayo ayo ayo

k : kocok en kartu e ambek mikirno arek

*diramal*

k : buseet lha kok welek rum, ancen gak jodo.. koyok sinetron *mbeber kartu akeh*

a : hikss T_T eh... ramalen meneh age. sing iki arek.e bedo

k : sopo rum??

a : ada deh

*diramal*

k : *ambek misuh misuh* kok wapiiikkk rum.. mikirnoo sopo rum???

a : ada deeh

k : gendeng apik rek. *mbeber 5 kartu* filosofine ngene, awakmu ambek arek iki asline cedek, tapi sik onok penghalang e titik.. lah lek kartune ngene, berarti sik onok arek lanang liyane ndek pikiranmu rum.

a : jleb. tepak banget

dan aku senyum - senyum keheranan kok bisa tepat sasaran gitu ya. aduh, jadi ge'er nih...

sekian..

29 September 2012


disini, di bangku abu-abu SMAN 1 Malang, sabtu 29 September 2012, tepat 1 bulan lagi aku ulang tahun ke-17 (opo hubungan e cobak). percakapan ini antara aku, onter, eta, dan poka.

a : he rek ayo nang lapangan...

e : ayo wes a, tak terno

o : rum rum *nyikut aku*

a : opo e

o : iku loh

srenggg... anak itu dateng sendirian menuju parkiran

a : uhnak..panjang umur sekali kau

e : wih rum ayo wes mrono wes mosok gak wani

a : kon gendeng a

p : kejar wes...

o : ayo tak seret a

a : -_-

arek paski : **m awakmu saiki ambek ***a yo?

k : *gak krungu dialog.e*

reng...reng...reng... datanglah jupiter z warna merah putih...

p : ow ow ow

a : pantesan gak tau nemu sepeda.e lah ganti sepeda seh.

p : maleh gak vario pink maneh yak... *sok unyu*

e : loh rum arek e mandeg ngrep sekolah

arek paski : eh ciyeeeeee ****m ambek ***a......

aku speechless pas yang cewek gonceng miring ke jupiter z merah putih itu

e, o, p : wih rum, lek aku yo loro rum

a : ancen loro rek *ambek nylimur bluetooth lagu (pas iku sak elingku lady antebellum)*

moro-moro aku mbrebes mili, ditemani lagu dewa 19 yg "cinta kan membawamu kembali disini",
terbayang-bayang sama pemandangan mengerikan #lebay itu.
ukh rasanya dada sakit nggak karuan.
kenapa saya cengeng kenapaaa.......

p : sabar rum... *ngekekno tisu*

e : sabar rum...

o : sing sabar joh...

a : iyo rek... *sik mbrebes mili* T_T

misteri17

mengapa selama 17 tahun ini aku hanya bisa terbang dalam ilusiku sendiri?
kenapa hanya aku yang selalu menyelami seluk-beluk mimpi yang terlampau begitu semu?
kenapa?
kumohon jawablah, ketika mendung sudah tak lagi menyapamu.

musuh terbesar

Aku tak tahu, kau mulai berubah sejak kapan.
apa mungkin setelah kau berkenalan dengan "lingkungan" barumu?
Ah, aku jadi mengingat saat-saat dimana aku selalu memperingatkanmu untuk tidak merokok, untuk tidak mencoba minum-minuman keras, dan kau selalu menjawab, "ya, aku tidak akan melakukannya, toh aku juga tak menyukainya, paiit" kau tahu, ada sedikit kebanggaan dalam diriku.
walau kau kasar, yang aku ingat malah ketulusanmu dulu. ketika kau tidak meminta imbalan apa-apa saat aku memintaimu bantuan.
aku jadi kangennn :')
kangen juga saat kita bertengkat hebat hanya karena masalah sepele, sampai kita saling  jambak-jambakan.
kangen saat kau membuatku menangis gila hanya gara-gara kau menyembunyikan tasku, sementara kau sendiri sudah pulang,
saat kau menceburkan sepatuku ke got sekolah,
lucunya, malamnya kau minta maaf lewat sms setelah kusindir habis-habisan lewat twitter.
dan asal kau tahu, aku masih menyimpan sms tertanggal 27 Mei 2012, pukul 19 lewat 15 menit 15 detik itu :)

ah, sekarang kau begitu jauh berbeda.
tak ada derai tawa yang membuatku senyum-senyum sendiri, tak ada ketulusan yang mampu membuatku bangga, tak ada...
perbedaan ini...
karena kau terlewat berbeda,
atau aku yang terlampau tak mengerti dirimu?

warna-warna perasaan

yang ini aku habis baca novel "Bidadari Santa Monica"

MERAH

Hari ini aku mengagumimu,
besok aku membencimu.
Eeeh, berusaha membencimu maksudku.

JINGGA

Ini warna tomat yang akan matang.
Ini warna jeruk yang menggugah selera.
Ini warna perasaanku saat mulai jatuh cinta.

MERAH MUDA

Kadang-kadang jatuh cinta itu seperti jatuh pingsan,
kamu gak sempat sadar itu akan terjadi.
Tapi saat terbangun, tahu-tahu kamu mengerti bahwa kamu sudah mengalaminya.

MAGENTA

Seperti benci dan cinta.
Kupikir, jatuh cinta dan patah hati hanya setipis benang.
Karena itu, kupilih warna magenta.
Karena magenta itu keunguan, tapi magenta juga merah muda.
Magenta itu...
Saat cinta yang ada tak cukup lagi dilukiskan dengan warna merah muda.

UNGU

Aku suka warna ungu. 
Tapi kata orang, ungu itu warna janda.
Tapi aku tahu, janda itu sedang patah hati.
Bolehkah kuambil warna ungu untuk melukiskan hatiku yang patah?

BIRU

Entah mengapa orang memilih warna biru untuk melukiskan kesedihan. 
Aku tak pernah mengerti.
Menurutku, biru warna yang indah.
Namun, kalau memang menyedihkan, biarlah biru menjadi warna kesedihan yang masih bisa kunikmati.

HITAM

Adalah dukacita.
Itu saja.

ABU-ABU

Ketika duka begitu kental hingga luka tak lagi terasa.
Ketika duka sudah menjadi kebiasaan.
Dan disinilah, selama ini aku terperangkap.


Sabtu, 22 September 2012

enaknya dikasi judul apa?

1,2 minggu akan kutunggu
2,3 bulan masih kutunggu
dan, sekarang sudah hampir menginjak bulan ke-12 sejak dia menyihirku lewat sentuhan bola kala MSFl, September tahun kemarin.

dan setelah 2011 berakhir digantikan 2012 yang (kukira) penuh dengan harapan dan (nyatanya) tidak sama sekali, harapan dan keberanian untuk jatuh, pelan namun pasti menghilang. gugur satu-satu.

dan mengapa sampai hampir bulan ke-12 ini ceritaku tetap sama saja?

ketika bertatap muka secara tidak sengaja, aku mulai berkhayal bahwa nanti malam kau akan menghubungiku lagi, padahal nyata-nyatanya aku sudah sangat tahu,

kalau ini memang penantianku yang tak akan mungkin kau nanti-nanti.