Pages

Sebuah Perjalanan

aku terpasung pada suatu titik. dan pemasungnya adalah dia, yang yang tak pernah lari dari perannya sebagai tokoh utama mimpiku

Minggu, 30 September 2012

musuh terbesar

Aku tak tahu, kau mulai berubah sejak kapan.
apa mungkin setelah kau berkenalan dengan "lingkungan" barumu?
Ah, aku jadi mengingat saat-saat dimana aku selalu memperingatkanmu untuk tidak merokok, untuk tidak mencoba minum-minuman keras, dan kau selalu menjawab, "ya, aku tidak akan melakukannya, toh aku juga tak menyukainya, paiit" kau tahu, ada sedikit kebanggaan dalam diriku.
walau kau kasar, yang aku ingat malah ketulusanmu dulu. ketika kau tidak meminta imbalan apa-apa saat aku memintaimu bantuan.
aku jadi kangennn :')
kangen juga saat kita bertengkat hebat hanya karena masalah sepele, sampai kita saling  jambak-jambakan.
kangen saat kau membuatku menangis gila hanya gara-gara kau menyembunyikan tasku, sementara kau sendiri sudah pulang,
saat kau menceburkan sepatuku ke got sekolah,
lucunya, malamnya kau minta maaf lewat sms setelah kusindir habis-habisan lewat twitter.
dan asal kau tahu, aku masih menyimpan sms tertanggal 27 Mei 2012, pukul 19 lewat 15 menit 15 detik itu :)

ah, sekarang kau begitu jauh berbeda.
tak ada derai tawa yang membuatku senyum-senyum sendiri, tak ada ketulusan yang mampu membuatku bangga, tak ada...
perbedaan ini...
karena kau terlewat berbeda,
atau aku yang terlampau tak mengerti dirimu?