Pages

Sebuah Perjalanan

aku terpasung pada suatu titik. dan pemasungnya adalah dia, yang yang tak pernah lari dari perannya sebagai tokoh utama mimpiku

Minggu, 30 September 2012

warna-warna perasaan

yang ini aku habis baca novel "Bidadari Santa Monica"

MERAH

Hari ini aku mengagumimu,
besok aku membencimu.
Eeeh, berusaha membencimu maksudku.

JINGGA

Ini warna tomat yang akan matang.
Ini warna jeruk yang menggugah selera.
Ini warna perasaanku saat mulai jatuh cinta.

MERAH MUDA

Kadang-kadang jatuh cinta itu seperti jatuh pingsan,
kamu gak sempat sadar itu akan terjadi.
Tapi saat terbangun, tahu-tahu kamu mengerti bahwa kamu sudah mengalaminya.

MAGENTA

Seperti benci dan cinta.
Kupikir, jatuh cinta dan patah hati hanya setipis benang.
Karena itu, kupilih warna magenta.
Karena magenta itu keunguan, tapi magenta juga merah muda.
Magenta itu...
Saat cinta yang ada tak cukup lagi dilukiskan dengan warna merah muda.

UNGU

Aku suka warna ungu. 
Tapi kata orang, ungu itu warna janda.
Tapi aku tahu, janda itu sedang patah hati.
Bolehkah kuambil warna ungu untuk melukiskan hatiku yang patah?

BIRU

Entah mengapa orang memilih warna biru untuk melukiskan kesedihan. 
Aku tak pernah mengerti.
Menurutku, biru warna yang indah.
Namun, kalau memang menyedihkan, biarlah biru menjadi warna kesedihan yang masih bisa kunikmati.

HITAM

Adalah dukacita.
Itu saja.

ABU-ABU

Ketika duka begitu kental hingga luka tak lagi terasa.
Ketika duka sudah menjadi kebiasaan.
Dan disinilah, selama ini aku terperangkap.